Sabtu, 24 Maret 2012

Murid-muridku … Semangat hari-hariku …


Di setiap pagi, satu hal yang selalu membuat mata ini untuk terbuka lebih lebar, membuat otak ini berfikir lebih cemerlang, dan membuat senyum indah untuk terus saya kembangkan, apalagi kalau bukan bertemu dengan murid-murid kecil saya, teman di pagi hari, ladang amal ibadah saya.
Calon-calon BJ Habibi cilik niiih ^_^
Sudah hampir 3 tahun saya bekerja, hmm, bukan hanya bekerja sepertinya, tapi berteman dan belajar membentuk kehidupan dengan anak-anak dan teman-teman kerja yang menurutku lebih pantas sebagai orang tua saya karena umur-umur rekan saya bekerja hampir dan lebih kurang seumuran dengan bapak saya. Di sebuah desa dari kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak. Saya hanya mendapat jatah 4 hari dalam seminggu untuk bertemu mereka, generasi generasi kecil yang sepertinya dahaga akan teka-teki dunia.
“Bu Dessy, kita di ulang yo…………………. “
Murid kelas 3 unyu-unyu :)
Itulah yang sering saya dengar ketika motorku bermerk “Honda” Revo itu memasuki gerbang sekolah. Tangan-tangan kecil berebut untuk menyalami saya yang baru turun dari motor. Ada yang mencium tanganku dengan hanya tersenyum dan pergi, ada juga yang terus memegang tangan ini dan mengomentari kerudung yang saya pakai di hari itu. Duh, anak-anak. Menggemaskan sekali kalian!!!
Kadang saya juga sering di buat kesal oleh mereka, terutama anak laki-laki yang bandel dan tidak bisa berbahasa krama guru. Saya sempat bingung, padahal saya guru bahasa inggris, lha kog setiap pagi malah ceramah dulu tentang penting dan sopannya penggunaan bahasa krama untuk murid terhadap guru.
Satu hal yang sering saya sayangkan, di lingkungan masyarakat SD tempat saya mengajar, anak-anak minim belajar tentang sopan santun dari orang tua mereka, minim tentang penggunaan bahasa yang baik, dan minim akan pandangan ke depan. Guru-guru lain di SD tempat saya mengajar sering mengeluh, ya, karena para orang tua wali kurang begitu perhatian terhadap tumbuh-kembang pendidikan anak mereka. Maklum juga sih, mereka adalah golongan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Potret murid-murid SD Kendaldoyong 2
Tapi yang membuat saya semangat, walaupun saya terkadang galak, judes, tapi kehadiran saya selalu dinanti mereka. Saya mengerti, jika kita ingin dekat dengan seseorang, sekalipun dia anak kecil, perlakukanlah dia seolah-olah teman atau sahabat anda sendiri. Nah lho,, biarpun saya galak, mereka tetep dekat dengan saya dan menanti-nanti jam pelajaran saya. Hehehe.
Saya mencintai mereka. Mereka adalah bagian dari kehidupan saya. Mereka tanggung jawab saya. Walaupun saya masih terhitung kecil dan paling muda di antara guru-guru lain. Jelas, saya mengajar sambil kuliah. Dan tentunya banyak kendala dan problema yang sering menghampiri. Dan untunglah, bapak ibu guru yang lain di tempat saya mengajar selalu membantu menjawab segala keluh kesah dan kesulitan yang saya alami.
Mereka anak-anak polos lugu
Seperti halnya kertas putih tanpa coretan
Masuk gerbang sekolah dengan semangat ingin tahu
Seolah-olah ingin menakhlukan dunia dan menantang segala cobaan

Mereka adalah ladang amalku
Dimana aku wajib memberi yang terbaik dari segala yang aku tahu
Mereka adalah cerminan masa depanku
Yang tak akan ku biarkan mereka hanya duduk diam terpaku

Lari lah anakku ..
Kejarlah impianmu ..
Aku hanya bisa memberimu ilmu ..
Yang harus kau bawa dank au ingat di sepanjang umurmu ..



Salam Semangat

^_^

Dessy Semangat Truzz

2 komentar: