25 Oktober lalu, ketika usia bapak bertambah, ketika
kesempatan hidup beliau di dunia berkurang, kulihat kelopak matanya berair
ketika kami, anak-anak, istri, menantu, dan cucunya mendekati beliau
beramai-ramai dengan menyanyikan lagu milad
dengan syahdu dan penuh rasa haru.
 |
Bapak terharu memotong kue |
Awalnya lucu sekali melihat bapak sedari pagi dibuatt
jengkel oleh keluarga. Tak ada satu pun yang mengucapkan selamat ulang tahun pada bapak. Bapak merasa tidak diperhatikan.
Bapak merasa keluarga telah lupa dengan hari bersejarah. Bapak mutung dikamar hingga telat berangkat
kerja. Bapak manyun sama ibu.
Setelah pulang kerja, bapak melihat wajah-wajah kami
cuek seakan tidak peduli dengan kejengkelan bapak. Beliau terdiam. Masuk kamar.
Dan ku dengar isak tangis bapak. Ibu datang menemui bapak, menghibur tapi sama
sekali tidak menyinggung tentang ulang tahun bapak. Bapak tambah jengkel dan
akhirnya pergi ke Masjid Agung Demak. Ngaji sampai sore disana.
 |
Kemesraan bapak ibu ^,^ |
|
Seusai maghrib bapak pulang kerumah, bapak berceloteh
bahwa hari itu adalah hari yang paling menyedihkan seumur hidup beliau. Tetap
kami tidak bergeming dan cuek. Bapak ngaji lagi. Kami bisik-bisik sambil
menunggu kedatangan kakak pertama dan keluarganya. Ketika kakak datang,
akhirnya bersama-sama (Aku, Mbak Id Sekeluarga, Mbak Dina Sekeluarga, mamah,
dan adek) menghampiri bapak diruang sholat, dan menyanyikan lagu milad sambil membawakan kue tart dengan lilin
angka 53 diatasnya.
 |
Salim duyu sama bapak
|
Bapak menangis. Beliau menangis penuh haru dan lama
sekali. Ternyata keluarga masih sangat perhatian bahkan telah menyiapkan surprise untuk beliau. Bapak menciumi
kami satu persatu. Kami makan kue bersama-sama sambil berceloteh ria mengingat
kejengkelan bapak sedari pagi.
Selamat ulang tahun, Bapak! Semoga senantiasa diberi
keberkahan diusia bapak yang mulai menua. Semoga semakin bijak dan selalu
menjadi panutan dan teladan kami semua. Kami sayang bapak. Love you so much
never end :*
 |
Kehangatan keluarga kecil kami |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar